tak bisa lagi kuminta dia kembali
semua yang telah aku rasakan
tiap detiknya
dia melewatiku tanpa terasa
tahu-tahu aku sudah ada di sekian ratus
miliar detikku
aku sudah 18 tahun dilewatinya
tanpa aku sadari
di detik pertamaku terlahir
ada perjanjian dengannya
sang empunya detik
perjanjian untuk mengikutinya
tapi seiring berlarinya tiap detikku
banyak perjanjian yang aku khianati
bahkan tiap detikku ku goreskan dosa
siapa yang tidak menyesal dilewati detik
berarti dia orang yang pendek akal
dia tak ingat perjanjiannya
dia tak ingat klausul kontraknya
dia terlalu sibuk mengurusi urusan dunia.
Tanpa ingat dengan neraka
Kembali ke detikku
Semuanya penuh kenangan
Semuanya memori tentang canda tawa
kebahagiaan
Tentu juga ada kesedihan yang dalam
Detik-detikku semakin membuatku terus
berlari
Mengejarnya dan melakukan hal terbaik
padanya
Tetap saja detik yang terbuang tak bisa
kembali
Tapi sekaranglah saatnya terbangun
Mengelola tiap detik dengan baik
Hingga akhirnya tak ada penyesalan
Saat dia telah melewatiku
Fadlan
jakarta, 21-11-2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar