Rabu, 10 April 2013

DARI TWITTER

kumpulan twitt dengan tanda pagar #memoarmalam oleh tika sylvia utami ( @Tikasylviautami ) dan Fadlan Hilmie ( @vadlanisme )
prolog :
Tika Sylvia Utami ( @Tikasylviautami ) memulai twitt dengan tagar (tanda pagar) #MemoarMalam pada 21 Februari 2012, twit-twitnya kaya nilai filosofis dan refleksi kehidupan, terkadang muncul pula kritik terhadap fenomena-fenomena sehari-hari namun twit-twit Tika sylvia utami dengan tagar #MemoarMalam berhenti pada tanggal 2 November 2012. Sebuah kebetulan pada tanggal 9 Maret 2013 dalam kerinduan yang menusuk Fadlan Hilmie ( @vadlanisme ) mulai ngetwit dengan tagar #memoarMalam dan sehari kemudian tepatnya pada tanggal 10 Maret 2013, setelah vakum mengisi lapak #MemoarMalam selama kurang lebih 3 bulan sang empunya tagar #memoarMalam Tika Sylvia Utami kembali ngetwit, bersinggunganlah twit2 kami dengan aneka ragam rasa dalam tagar #memoarMalam maka lanjutkanlah #memoarMalam ini dengan cara kita menerjemahkan dunia dan mengenangnya dalam kejujuran Malam.....

@Tikasylviautami 21 februari 2012
Selama masih bisa bilang sayang, bilang aja skrang aja,,, sebelum dia jadi cowoknya orang

@Tikasylviautami 20 Maret 2012
Apa mungkin ini hanya sekedar untuk verifikasi? Ttg ssuatu yg sebenarnya diingkari,tapi hanya butuh afirmasi dri pihak lain?  

@Tikasylviautami 20 Maret 2012
Apa mungkin ada rasa yg bisa hilang hanya karena intensitas pertemuan? Kalau tdk bertemu maka rasa itu hilang tanpa pamit?  

@Tikasylviautami 20 Maret 2012
Saat 'alasan' tidak lgi berada dlam fase benar atau salah, saat itu mungkin 'kejujuran' akan jadi nilai yang terlampau mahal  

@Tikasylviautami 20 Maret 2012
Kalau nanti sudah terhabiskan masa, mungkin cuma ada malam yang resah menanti pagi datang.Itupun tanpa smpat menatap temaram  

@Tikasylviautami 3 April 2012
ga enak bgt ya rasanya dijudge satu dunia bahwa seseorang selingkuh.It's not only about affair, it's also about your feeling  

@Tikasylviautami 26 September 2012
Ada apa di tengah ilalang yang terhampar di tepian sungai? Bersenyawa dengan sang bintang saat malam terpedaya  

@Tikasylviautami 26 September 2012
Ada apa dengan mimpi sang pujangga malam tadi? Apa hanya hiasan sang ‘Bunga Tidur’ yg kian beralih dlm keengganan seketika?  

@Tikasylviautami 26 September 2012
Angin mendekat sehelai saja, hilang terhempaskan karena ragu melanda seketika.. Hingga hanya gerimis yang menyisakan nafas  

@Tikasylviautami 1 Oktober 2012
Rute baru, jalur baru... Ini konsekuensi dari sebuah pembuktian. Bukan tingkah yang bisa diberangus oleh sebuah tekanan  

@Tikasylviautami 2 November 2012
Tuhan mana ya? Katanya Dia tidak bisu. Ah, mungkin itu hanya ilusi dalam candu yang ditanamkan banyak kepercayaan  

@Vadlanisme 9 Maret 2013
kuhadiahi malam dengan kesempurnaan pujian.. tidurlah bersama dekapan bayngku, dan bermimpilah ttg masa depan kita :)

@Tikasylviautami 10 Maret 2013
Pernah ada yang tanya kenapa nggak suka main game? Mungkin itu karena saya tidak pernah mau merasakan kalah.  

@Tikasylviautami 10 Maret 2013
Jujur itu sulit.... sama seperti kamu yang meneteskan air mata malam itu karena sebuah kehilangan.  

@Tikasylviautami 10 Maret 2013
Knp hrus mengingkari sbuah tangisan di malam hari? Apa hanya karena kamu lelaki lantas terlalu angkuh utk berdiam pd air mata?  

@Vadlanisme Fadlan Abdullah  ‏ 10 Maret 2013
@Tikasylviautami tangisan lelaki adalah anomali dlm bntuk yg plg jujur dimana ia menyerah pda perasaan n meletakkan kega2hannya

@Vadlanisme  10 Maret 2013
Ga smw lelaki bs smp pda rasa haru terdalam, hny mreka yg mncinta dgn hati, dan melibatkan perasaannya @Tikasylviautami

@Vadlanisme 23 Maret 2013
Cinta itu bukan membuat kita senang tp menyakiti org terdekat kita, jikalau malah menyakiti, itu bukan cinta, tapi kezaliman

@Vadlanisme 24 Maret 2013
Jikalau km sebuah kepalsuan, pergilah ke nerakamu, buang jauh2 rasa benar dihatimu, kau telah terlaknat bersama malam

 @Vadlanisme 6 April 2013
Takdir tidak pergi kemana2 tp kita yang selalu membawanya pergi

@Vadlanisme 6 April 2013
Jika betul ad dunia lain, mgkin qt hrus prgi meninggalkan dunia yg gila ini untuk berpindah ke dunia yg lbh waras

@Vadlanisme 6 April 2013
Kmna kita akan berujung? Ke keabadiankah? Tidak, Sebuah dusta belaka!!! Dikematianlah semua desas desus keabadian akan berakhir  

@Vadlanisme 7 April 2013
Hei ketenangan jiwa, akan aku cari kamu kendatipun hrus menerjang karang, akan aku temukan km wlw km merubah namamu jdi "MATI"

Kamis, 08 Maret 2012

Ghazzal maut seorang Jalang



A untuk akurasi Kecantikanmu
B untuk Body yang berisi
C untuk Cemerlangnya isi kepala
D untuk dinamika Dada yang dibuka
E untuk Emansipasi yang dipuja
F untuk Frustasi tak tertahan
G untuk titik G yang Memikat
H untuk Hidung mancung durjana
I untuk intelektualitas Otak nan seksi
J untuk Jiwa Lembut yang dipunya
K untuk kompetensi berCinta

F untuk FANTASI diranjang
U untuk UNIK-nya goyangan
C untuk CEPAT-nya gerakan
K untuk KENIKMATAN
Y untuk YESS
O untuk OH no
U untuk UANG
2012 MINORBIAS

Teman



Teman adalah pendengar semua keluhan kita
Teman adalah mitra disaat duka
Teman adalah pengisi hari-hari kita
Teman adalah lawan kita berbicara
Teman adalah orang yang memberi
Teman adalah orang yang mengerti
Teman adalah tempat berbagi

Teman adalah kawan yang selalu tersenyum
Teman adalah kawan yang selalu cemberut
Teman adalah kawan yang selalu melamun
Teman adalah kawan yang selalu marah
Teman adalah kawan yang selalu tertawa
Teman adalah kawan yang selalu bersedih
Teman adalah kawan yang selalu meledek
Teman adalah kawan yang selalu memaki
Teman adalah kawan yang selalu menghibur
Teman adalah kawan yang selalu membela

Temanku yang membuatku begini
Temanku yang membuatku jadi malaikat
Temanku yang membuatku jadi iblis
Temanku yang membuatku jadi alim
Temanku yang membuatku jadi setan
Temanku yang membuatku jadi saleh
Temanku yang membuatku jadi bejat
Temanku yang membuatku jadi diriku

Dialah yang membantu mencarikan jati diriku
Dialah yang membantu semua aksi baikku
Dialah yang membantu semua aksi hinaku
Dialah yang membantu semua aksi pamerku
Dialah yang membantu semua aksi jahatku
Dialah yang membantu semua aksi sosialku

Teman punya peranan besar dalam hidup
Dia selalu turut campur dalam setiap keputusan
Dia selalu hadir di setiap kejadian
Dia orang pertama yang mendengar keluhan
Dia selalu membantu dalam kesulitan
Dia selalu turut andil dalam setiap permasalahan
Sungguh fantastis peran seorang teman

Temanku menikamku dari belakang
Dia menjadi musuh dalam selimut
Dia melakukan pengkhianatan
Diam-diam dia menusuk dan matilah aku
Mati di tangan seorang teman
Kematian yang tak pernah terbayangkan



F. Hilmie

Jakarta 2005

KYAI DAN JIN


 dimulai dari tradisi/ berujung pada kebutuhan/ kyai dan jin bersekutu/ lalu ilmu itu diwarisi dan makhluk itu di turunkan/

sang empunya rapal dzikir/ sang jin kenyang makan/ tulisan arab itu yg tergantung/ wafak-wafak itu dan jimat petikan ayat suci.. 

sang jin dan pak kyai seagama/ sang jin dan kyai saling bantu atas dasar agama/ pikat sini pikat sana/ tarik sini tarik sana.. 

hingga dengan kebutuhannya/ digadaikanlah Aqidah sambil terus berbalut sorban/ kyai dibatas senja/ bersama jin bekerja sama..

sampai pada detik ini/ kyai pemelihara jin masih eksis/ berbalut cerita rakyat tentang karomah, kesaktian, dan ironi kemusyrikan ..
F.Hilmie 2012

Jumat, 18 November 2011

Sejarah Hidup Osama Bin Laden dan Al-Qaeda

Beberapa waktu yang lalu dunia sempat dihebohkan oleh meninggalnya, Osama Bin Laden, orang yang paling dicari oleh Pemerintah Amerika Serikat dan antek-anteknya, karena dianggap bertanggung jawab terhadap serangan teroris terhadap kepentingan-kepentingan Amerika Serikat, diantaranya serangan terhadap menara kembar WTC di kota New York.

siapakah Osama Bin Laden itu? dan apa yang melandasi Aksi-aksinya? berikut ini adalah sejarah hidup Osama Bin Laden dan apa yang menjadi landsannya untuk melakukan aksi-aksinya.


Sejarah Hidup Osama Bin Laden

Ketika Timur Tengah menikmati peningkatan ekonomi hasil dari perdagangan minyak pada tahun-tahun 1970-an, Muhammad bin Ladin, berhijrah dari Yaman dan bermastautin di Saudi Arabia. Beliau memulakan sebuah perniagaan yang kemudiannya menjadi salah satu daripada syarikat pembinaan yang terbesar di Timur tengah, Bin Ladin Corporation. Syarikat ini terbabit dengan pembinaan jalanraya, bangunan, masjid, lapangan terbang dan lain-lain prasarana di kebanyakan negara-negara Timur Tengah.

Usama adalah anak kepada Muhammad bin Ladin. Sebagai seorang anak muda, beliau jelas lebih warak daripada saudara-saudaranya yang lain dan penglibatan syarikat keluarga beliau dalam pembinaan semula Masjidil-Haram dan Masjid-an-Nabawi di Makkah dan Madinah telah memberi kesan yang mendalam kepada beliau.

Pada tahun 1979, saat beliau baru saja menamatkan pelajaran di Universitas King Abdul Aziz di Jeddah dengan memperoleh ijazah dalam bidang Kejuruteraan Sivil, Soviet Union menyerang dan menduduki Afghanistan. Pihak Mujahideen mengeluarkan permohonon bantuan internasional. Usama bin Ladin menyahut seruan itu dengan menghantar dirinya sendiri bersama-sama dengan jentolak-jentolak keluarganya ke Afghanistan. Beliau tersentuh, kata beliau, dengan permintaan dari umat Islam yang lemah menghadapi ‘kuasa-besar’ abad ke-20. “Di dalam agama kita, terdapat tempat yang istimewa di akhirat nanti kepada mereka yang menyertai Jihad,” kata beliau. “Sehari di Afghanistan adalah seperti 1000 hari sholat di mana-mana masjid biasa.”

Pada mulanya sumbangan beliau lebih kepada sumbagan sokongan. Beliau merekrut beribu-ribu pejuang Arab dari Timur Tengah, membiayai ongkos mereka ke Afghanistan dan mendirikan kem-kem untuk melatih mereka. Kemudiannya beliau juga telah mereka-bentuk terowong-terowong pertahanan dan parit-parit di sepanjang sempadan Pakistan, memandu jentolak, menghadapi risiko tembakan-tembakan helikopter Soviet.

Tidak lama kemudian, beliau sendiri mula menggalas Kalashnikov dan menyertai pertempuran. Pada tahun 1986, beliau bersama-sama beberapa dozen pejuang Arab berjaya mematahkan serangan pihak Soviet ke atas sebuah bandar yang bernama Jaji, tidak jauh dari sempadan Pakistan. Kepada para Mujahideen Arab tersebut, kejayaan ini adalah antara bukti pertama bahawa pihak Russia boleh dikalahkan. Setahun kemudian, Bin Ladin memimpin satu serangan ke atas tentera Soviet di dalam pertempuran Shaban. Pertempuran tangan yang hebat menyebabkan ramai dari para Mujahideen gugur shahid.  Walaubagaimanapun Usama dan para Mujahideen pimpinannya berjaya juga menghalau pihak Soviet keluar dari kawasan tersebut, dengan Pertolongan Allah SWT.

“Beliau merupakan seorang wira pada kami kerana beliau sentiasa di barisan depan, sentiasa mara ke hadapan,” ujar Hamza Mohammed, seorang pejuang Palestin yang menyertai Jihad di Afghanistan dan kini menguruskan salah sebuah projek pembinaan Bin Ladin di Sudan. “Beliau bukan sekadar memberikan wang beliau, tetapi beliau juga memberikan diri beliau. Beliau datang dari istana beliau untuk tinggal bersama-sama dengan orang miskin Afghan dan para pejuang Arab. Beliau masak dengan mereka, makan dengan mereka, menggali kubu-kubu dengan mereka. Itulah cara Bin Ladin.”

Semasa pembesaran Masjidil-Haram dan Masjid-an-Nabawi pada sekitar 1980-an, Raja Fahd sendiri menawarkan Usama kontrak untuk membesarkan Masjid Rasulullah SAW di Madinah. Kontrak ini akan memberikan untung bersih sebanyak $90 juta kepada beliau. Beliau menolak tawaran ini kerana beliau tahu tawaran ini adalah untuk mengalih perhatian beliau dari Jihad di Afghanistan kepada pembinaan masjid. Beliau pernah berkata bahawa kekayaan beliau bertambah dan perniagaan beliau semakin maju selaras dengan bertambahnya wang yang beliau belanjakan untuk Jihad.

Bin Ladin pulang ke tanahair dan disambut sebagai kenamaan. Tetapi kepopularan beliau mula menghilang apabila beliau mula mengatakan kebenaran terutamanya yang menyentuh rejim Saudi. Kerajaan tersebut sudahpun dikiritik oleh para aktivis Islam kerana penyelewengan dan tidak melaksanakan perundangan Islam. Semua ini juga ditentang oleh Bin Ladin. Akhirnya apabila Raja Fahd membenarkan tentera kuffar Barat masuk ke Saudi ketika Perang Teluk, beliau mula mengkritik kerajaan dengan terbuka. Beliau juga menjadi sasaran kempen penganiayaan ke atas aktivis Islam lantas beliau melarikan diri ke Sudan pada 1991. Sejumlah besar ‘Arab Afghan’ dari pelbagai negara mengikut beliau ke Sudan dan bekerja di syarikat yang beliau tubuhkan di Sudan. Beliau berusaha membantu Sudan dengan membina prasarana. Kerajaan Saudi mengisytiharkan beliau penjenayah dan kewarganegaraan beliau dilucutkan. Sejumlah wang yang banyak juga diletakkan untuk kepala beliau.

Di Sudan, perniagaan beliau berkembang maju sehingga menjadi lebih besar dari yang di Timur Tengah. Satu cubaan membunuh beliau telah dilakukan di Sudan tetapi beliau berjaya menyelamatkan diri walaupun mengalami kecederaan. Beliau tinggal di Sudan selama kira-kira lima tahun, membiayai Jihad di pelbagai negara di dunia seperti Afghanistan, Bosnia, Yaman, Chechnia dan lain-lain tempat, sehinggalah kerajaan Sudan mengusir beliau atas tekanan dari Amerika Syarikat dan atas tuduhan beliau membiayai gerakan pengganas (gelaran kuffar Barat kepada Mujahideen) di seluruh dunia.

Dengan kekayaan peribadi yang dianggarkan sekitar $300 juta, beliaulah yang dianggap sebagai ‘U.S. State Department’ sebagai,“seorang daripada penaja kewangan utama gerakan extermist Islam di dunia kini.” Ataupun seperti mana yang dikatakan oleh seorang pegawai Amerika Syarikat, beliau adalah ‘ikan besar’ kerana reputasi keperwiraan beliau memberikan beliau pengaruh. Menurut pegawai ini,“Bin Ladin adalah orang yang boleh pergi menemui seseorang dan berkata, ‘Saya mahu awak tuliskan cek 6 angka,’ dan beliau akan mendapat cek tersebut serta-merta.”

Pada musim panas 1996, Bin Ladin berpindah dari Sudan ke Afghanistan. Beliau kini di Afghanistan membantu membiaya dan menyusun para Mujahideen seluruh dunia. Selepas keadaan yang semakin buruk di Saudi Arabia, selepas penahanan para ulama dan ratusan pemuda-pemuda Mujahideen, selepas kekayaan negara tergadai kepada Barat dan pendudukan tentera Amerika di 3 bumi suci, Bin Ladin membuat keputusan untuk bertindak. Pada 26 Ogos 1996, beliau mengeluarkan kenyataan yang pertama. Dokumen berbahasa Arab setebal 12 halaman yang bertajuk,“Pengisytiharan Perang” oleh Usama bin Muhammad bin Ladin. Kenyataan ini memberikan amaran terakhir kepada semua tentera Amerika agar meninggalkan bumi suci umat Islam, atau mereka akan menerima tindakan ketenteraan dari para pemuda yang sama, dengan bantuan Allah SWT, telah mengalahkan kuasa kuffar terbesar di dunia, di Afghanistan.

“Umat Islam terbakar dengan kemarahan kepada Amerika. Demi kebaikannya sendiri, Amerika mesti meninggalkan [Saudi Arabia - bumi tanah haram].” - Usama bin Ladin

Mujahid ini meninggalkan kehidupan mewah dengan kekayaan yang tak termimpi oleh kita. Apakah sebabnya? Apakah yang ada pada Jihad sehingga menjadi lebih manis daripada kehidupan mewah dengan $300 juta? Masihkan kita sayangkan sedikit kekayaan kita dari cinta pada Allah, juga Rasul-Nya? Masihkah kita sayangkan dunia ini hingga melupakan akhirat? Masih lekakah kita dengan hidup sehingga kita melupakan mati; Mati yang hanya sekali itu…. Untuk siapakah mati kita?

Sejarah Kandahar

Pelajaran dari Masjid Kandahar. Setelah solat asar, salah seorang Mulla (Kyai) yang sudah biasa mengajar di jami, masjid Kandahar duduk bersandar pada salah satu sudut masjid, kemudian beberapa puluh pemuda kelihatan berebutan untuk duduk mendekatinya. Setelah melihat murid muridnya duduk dengan tertib, Mulla itu berkata sambil menunjukkan sebuah kitab yang di bawanya: Saya membawa Kitab Sejarah Kandahar, dan hari ini kita akan membaca sejarah Mujahid bernama Usamah.

Lalu beliau memberikan kitab itu kepada salah seorang murid yang duduk di pinggirnya sambil menyuruhnya untuk membaca kitab itu dan memperdengarkan suaranya kepada seluruh teman temannya, pemuda itu menerima kitab itu dengan penuh semangat dan sopan, ia kelihatan bangga mendapat tugas itu dari Mulla. Lalu ia mulai membuka daftar isi Kitab, dan memilih sebuah judul yang bertulis kisah Kedatangan Usamah bin Ladin ke Afghanistan dan perjuangannya dengan Amirul Mukminin Mulla Muhammad Umar Mujahid. kemudian ia mulai membaca Basmalah dan puji pujian kepada Allah swt. Dan di teruskan dengan membaca buku itu dengan lantang:

Pada tahun 1417H pada bulan Allah Muharram Usamah datang ke bumi Kandahar, kedatangannya adalah karena ia terusir dari kaumnya di sebabkan ia tegas menolak untuk ikut menyembah berhala yang bernama Amerika, ia bertekad untuk memerangi Amerika tetapi ia tidak mendapat sambutan kaumnya kecuali hanya segelintir dari mereka, dan ada juga beberapa gelintir dari negeri negeri lain yang sudi untuk ikut bersamanya, tetapi mereka semua asing dan lemah, mereka tidak punya kekuatan untuk membela diri.

Kemudian Usamah mendatangi pimpinan pimpinan Qabilah qabilah Arab, meminta mereka untuk membantunya dan memberi jaminan tempat tinggal baginya dan pengikutnya untuk mempersiapkan diri melawan kekuatan si Berhala Amerika.

Suatu hari ia mendengar bahwa hukum Islam di laksanakan di Sudan, ia mengirim utusan untuk menemui sang Raja umtuk meminta bantuan jaminan tempat tinggal baginya dan pengikutnya.

Sang Raja berkata,“pintu kami selalu terbuka dan bumi kami adalah milik kita bersama .. datanglah sebagai tamu terhormat, tanamkan hartamu di sini dan jika kau sudi ikutlah bersama kami berjihad.” (melawan pemberontak Sudan yang di ketuai oleh John Garang)

Usamah sangat gembira mendegar jawaban itu dan segera mempersiapkan diri untuk berhijrah ke negeri Sudan, kemudian ia tinggal di sana dan mendirikan berbagai Mu’askar (camp) dan melatih Mujahidin bersama pejuang dari kalangan tentara Sang Raja, dan mereka gembira di sana untuk beberapa waktu sambil membina negeri, jalan jalan di perbaiki, pasar pasar menjadi ramai, dan negeripun makin makmur.

Suatu hari berhala Amerika membentak Sang Raja dan berkata “keluarkan mereka dari negerimu !!”
Sang Raja menjawab “daulat tuan.. titahmu kami junjung tinggi, demi mencari ridho mu”
Sang Raja berbalik kepada Usamah seraya berkata: “Keluar dari negeri kami..!!!”
Usamah menajwab “Bukankah kita telah mengikat perjanjian untuk berjihad bersama?”
Sang Raja menjawab “ya..tetapi Jihad melawan John Garang dan bukan Amerika”
Usamah menjawab “Sejak dahulu aku berniat menghancurkannya dan teman temannya”
Sang Raja menjawab “tiadalah kami mempunyai kekuatan, keluarlah dari negeri ini”.

Mulla memberi Isyarat kepada muridnya yang sedang asyik membaca untuk berhenti sejenak karena beliau ingin memberi sedikit keterangan, lalu Mulla berkata,“Dalam hal Usamah, Sudan ternyata lebih takut kepada Amerika berbanding kepada Allah swt, dan ketika itu Sudan sempat kebingungan karena harus melepaskan harta Usamah yang telah banyak di tanamkan bagi perdagangan negeri itu, tetapi ketakutan Sang Raja Sudan kepada Amerika ternyata lebih besar dari kepentingan rakyatnya sendiri, hingga Sang Raja lebih memilih mengusir Usamah demi relanya sang berhala, walau Amerika tetap masih tidak rela kepada Sang Raja Sudan, karena Sang Raja enggan untuk turun dan di ganti oleh John Garang.

Kemudian Mulla berkata,“Baiklah, teruskan bacaanmu nak..!!!” Si pemuda yang tenggelam dengan keterangan Mulla tersentak dan bergegas mencari baris terakhir yang di bacanya tadi..lalu ia meneruskan bacannya Usamah terpaksa mencari siapa yang sudi menjamin dan menolongnya untuk menghancurkan sang berhala, lalu ia mendengar bahwa hukum Islam kembali di laksanakan di Kandahar oleh suatu kaum yang menamakan diri sebagai Taliban, mereka di pimpin oleh si pemberani bernama Mulla Muhammad Umar Mujahid yang di juluki sebagai sang Amir, lalu Usamah mengutus utusan kepadanya.

Amir Taliban berkata: “Mari kita angkat senjata, melawan pemberontak dan perampok perampok di negeri kami”.

Usamah menjawab “Tujuan kami menghancurkan sang berhala”.

Amir menjawab “Allahu Akbar, menghancurkan berhala adalah Hobi kami.”

Usamah menjawab “Bukan sekadar hobi..tetapi demi Jihad Fi sabilillah.”

Amir menjawab “Kami memang Manusia Jihad dan anak anak yang lahir bersama desingan peluru, Peperangan adalah ibu yang menyusui kami.”

Usamah berkata “Sanggupkah kamu bersamaku memerangi Salib?”

Amir menjawab “Berperang dan berdamailah kepada siapapun yang kau kehendaki, berhubunganlah dengan siapapun yang kau kehendaki, ambil seberapa banyak yang kau kehendaki dari harta kami, kami pasti sabar dalam berperang dan berani melangkah kedepan, walau kau ajak kami mengharungi lautan benua untuk memerangi sang Berhala, pasti kan kami harungi bersamamu”.

Usamah berkata “Tapi kau akan ditembak oleh seluruh kaum Arab dan Romawi dari busur panah yang sama,”

Amir menjawab “Yakinlah bahwa semua itu tiada akan terjadi kecuali jika telah diizinkan oleh yang maha Menjadikan.”

Usamah berkata “Tetapi sang berhala akan datang dan mengupah berbagai Kabilah untuk mebnghabisimu,”

Amir menjawab “Allah pelindung kami, sedang mereka tiada memiliki pelindung.”

Usamah masih belum yakin, dan berkata “Tahukah engkau bahwa sang berhala mempunyai bala tentara dan pedang yang sangat tajam? Mereka akan datang dan menguasai negerimu.”

Amir menjawab “Ya kami tahu, tetapi kami tidak akan berkata seperti perkataan kaum Musa as. Kepada Nabinya ‘Pergilah engkau (wahai Musa) berperang bersama Robbmu, dan kami akan tetap tinggal di sini’, sungguh wahai Usamah kami akan mengawalmu dari kanan dan kiri, depan dan belakangmu, dengan harapan semoga Allah memperlihatkan kepadamu apa yang menyenangkan hatimu, sungguh negeri ini belum pernah di jajah oleh suatu tentara, pasti mereka akan lintang pukang lari- kecuali tentara Qutaibah.”

Usamah berkata “Umat manusia akan berlepas diri darimu dan penduduk bumi akan meninggalkanmu sendiri.”

Amir menjawab “Cukuplah bagi kami keberadaan Allah, dan jika ia sudi akan menyatukan kami dengan penghuni Firdaus di Langit.”

Usamah berkata “Mereka akan memboikotmu dan membiarkanmu kelaparan.”

Amir menjawab “Sesungguhnya Allah maha memberi Rezki dan maha mempunyai kekuatan yang besar.”

Usamah berkata “Mereka hanya ingin menangkapku.”

Amir menjawab “Tenanglah, mereka tidak akan menyentuhmu selagi mata kami belum tertidur.”

Usamah berkata “Apakah kalian akan menjagaku sebagaimana kalian menjaga anak dan Isteri?”

Amir menjawab “Ya DemiAllah, bahkan mereka akan kami keluarkan dari rumah kami agar kau bisa tinggal di rumah kami, Darah harus dibayar darah, kehancuran pun begitu, Pukullah si berhala dan jangan lupa membaca Basmalah, pukullah..!!! akan kami korbankan anak anak dan ibu ibu kami, pukullah dan berlindunglah di belakang kami, biar leher kami mereka cekik asal lehermu selamat, teruskan pukulanmu semoga Rabbul Jabbar bersama kita.”

Tiba-tiba si pemuda berhenti membaca karena mendegar isakan dari Mulla, ia terkejut melihat Mulla telah menutupi mukanya dengan serban dan badannya bergoncang menahan isakan sambil terus menerus bertakbir, seluruh pemuda terdiam tanpa sepatah kata. Mulla mulai membersihkan matanya yang telah di penuhi genangan air, kemudian berkata : “Aku telah banyak membaca buku buku sejarah, tetapi aku belum mendapati suatu kaum yang lebih jujur dari mereka ketika menolong seseorang, kecuali kaum Aus dan Khazraj, para Anshar yang menolong Rasul saw. Lihatlah kubur kubur mereka di lereng lereng pegunungan Tora Bora, Shahikot, Kandahar dan Kabul sebagai bukti bahwa mereka benar benar pemberani.

Aku mendengar bahwa tentara Salib sempat menawan salah seorang dari mereka, kemudian ia ditawari agar memberi tahukan keberadaan Usamah yang bersembunyi dengan imbalan ia akan di bebaskan kembali dan di beri uang tetapi ia menjawab ‘Demi Allah kalau Usamah bersembunyi di bawah telapak kakiku, aku tidak akan mengangkatnya untuk menunjukkannya kepadamu’.” Kemudian Mulla kembali terisak, dan kali ini terdengar makin keras.. nampaknya Mulla sudah tidak bisa meneruskan pelajarannya lagi.. ia bangun meninggalkan kumpulan pemuda itu sambil terus menangis…