Kamis, 18 Februari 2010

pagi disrengseng

Pagi ini begitu sunyi, dingin dan cerah!
Kulihat dikejauhan, pangeran hari tengah mengintip!
Datar dan malu..

Dari sini aku bisa dengar nyanyian kehidupan..
Diujung sana beradu kicau merpati dengan raungan mesin..
Sayup-sayup terdengar suara pencari nafkah..

Balada pagi di srengseng..

Waktu melompat, dan suara tapak kaki semakin keras..
Dari sini kulihat ayah mengantar anaknya..
Dan istri menyapu halamannya..

Bangkitlah nalarku dipagi ini,
aku ingat betapa sederhananya pagi..

Pagi di srengseng..

Nadya

(sebuah catatan dari Moskow)

Bersama terbit mentari Moskow
Bersama putihnya salju
Moskow hari itu hangat, tak sedingin biasa
Bahkan lebih hangat dari musim panasnya
Setelah kau menyapaku dan tersenyum
Nadia sungguh sebuah perhiasan dunia
Dengan pesonamu kau luluhkan hatiku
Nadia kapan kita kan jumpa
Setelah hari ini aku kembali ke Jakarta
                                           Depok, 2007

Kritik dalam bait


Ini untukmu para pembuat kebijakan

Yang berkutat dalam dimensi kehancuran

Yang berselimutkan logika kesesatan

Ini untuk anda,,,

Pikirmu kami akan diam saat hak kami kau manipulasi???

Pikirmu kami akan diam membisu????

Tunggu dulu yang mulia, sejuta orang akan kejalan siang ini!!!

Dan akan berpesta dengan keadilan!!!!

Undang-undang yang kau buat tak lebih berharga dari sandal bututku...

Atau tas cangklongku yang bolong,,,

Pikirmu kamu benar dalam berpikir...

Sedang kau tak merasakan kesulitan yang kau buat!!!

Undang-undang yang kau ciptakan...

bikin kami kesusahan!!!

Undang-undang yang kau ciptakan...

Telah Membuat isolasi pendidikan!!!

Fakta berkata

Jutaan rakyat bersimbah lara

Ketika kau buat undang-undang ini dengan komplotanmu!!!!

Pikirmu kamu benar dalam berpikir...

Sedang sejuta orang susah ketar-ketir!!!

Undang undang yang kau buat tak lebih berharga dari sandal bututku...

Atau celana panjangku yang robek!!!

selama aturanmu menyengsarakan!!!

Sejuta orang akan turun kejalan siang ini!!!

Dan akan berpesta dengan keadilan!!!

Fadlan Hilmie2010

Kamis, 04 Februari 2010

Dari rumahku kamu terasa jauh..
Jauh sejauh jarak memisahkan kita..
Aku selalu merindukanmu..

Kadang ku berkirim salam lewat udara
Bertegur sapa dengan malam
Dan berjanji pada siang
Aku selalu merindukanmu..

Mudahnya berkeringat rindu
Gampangnya hati rindu sedu
Ketika ku menangisimu
Aku selalu merindukanmu..

Jika mata ini masih milikmu
Dan tawa ini masih digenggamanmu
Maka datanglah dan pulanglah bersama malam..
Karena..
Aku selalu merindukanmu bersama bintang malam itu..

Januari 2010